RADARKHATULISTIWA.CO.ID- Dalam upaya mendorong pariwisata berkelanjutan di Kalimantan Barat, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari, memimpin langsung pelaksanaan Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Desa Wisata Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Quick Win yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung penuh semangat ini tidak hanya menjadi ajang bersih-bersih lingkungan, tetapi juga momentum penting untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian destinasi wisata. Windy sendiri turut terjun langsung ke lapangan, bergabung dengan warga dan kalangan muda setempat dalam aksi gotong royong membersihkan kawasan wisata.
“Gerakan Wisata Bersih bukan hanya seremonial. Ini adalah gerakan berkelanjutan yang harus menjadi bagian dari budaya masyarakat. Kita ingin destinasi wisata di Kalbar tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga bersih, sehat, dan nyaman bagi siapa pun yang datang,” ujar Windy dengan penuh komitmen.
Menurutnya, kebersihan merupakan salah satu indikator penting dalam menciptakan destinasi wisata yang berkualitas. Maka dari itu, pihaknya menaruh perhatian besar terhadap partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan wisata, dimulai dari hal-hal kecil yang berdampak besar.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah keterlibatan generasi muda yang sangat menonjol. Windy secara khusus menekankan bahwa anak-anak muda adalah ujung tombak dalam menciptakan perubahan sosial, termasuk dalam membangun budaya wisata yang bertanggung jawab.
“Anak muda memiliki semangat, kreativitas, dan daya dorong yang luar biasa. Ketika mereka terlibat langsung, maka gerakan seperti ini bisa terus hidup dan berkembang. Mereka bisa menjadi role model, bahkan penggerak utama bagi masyarakat dan wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya.
Gerakan Wisata Bersih sendiri diluncurkan secara nasional oleh Kemenparekraf pada Januari 2025 sebagai salah satu strategi peningkatan kualitas destinasi wisata di seluruh Indonesia. Program ini menitikberatkan pada tiga hal utama: kebersihan, edukasi lingkungan, dan kolaborasi antara pemangku kepentingan pariwisata dan masyarakat lokal.
Melalui pendekatan yang partisipatif dan kolaboratif, Windy berharap GWB dapat menjadi katalisator penguatan ekosistem pariwisata Kalimantan Barat yang tidak hanya menarik dari sisi daya tarik alam dan budaya, tetapi juga unggul dalam hal kebersihan dan keberlanjutan.
“Kita ingin gerakan ini menjadi inspirasi bagi desa-desa wisata lainnya, khususnya di wilayah Kubu Raya dan Kalimantan Barat secara umum. Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan anak muda harus terus diperkuat agar wisata kita benar-benar menjadi aset yang membanggakan,” pungkasnya.
Dengan komitmen kuat seperti ini, Disporapar Kalbar menunjukkan bahwa transformasi pariwisata tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik semata, melainkan juga pada perubahan pola pikir dan budaya masyarakat. Dan dari Sungai Kakap, semangat itu mulai menyala. (*)
