Deteksi Dini TB di Pontianak Barat, Pemkot Jamin Pengobatan Gratis dan Pendampingan Ketat

RADAR KHATULISTIWA, PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak terus menggencarkan upaya penanggulangan Tuberkulosis (TB) melalui program skrining massal di Kecamatan Pontianak Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menemukan kasus TB sedini mungkin agar pasien bisa segera ditangani hingga sembuh total.

Menurut Saptiko, penderita TB yang disiplin menjalani pengobatan selama dua minggu tidak lagi berisiko menularkan penyakit kepada orang lain.

“Kalau rutin minum obat, penderita sudah tidak menular lagi. Tapi harus tetap melanjutkan pengobatan sampai tuntas agar bisa benar-benar sembuh,” jelasnya, Jumat, 13 Juni 2025.

Demi menjamin keberhasilan pengobatan, Pemkot Pontianak menerapkan sistem pengawasan berlapis, melibatkan keluarga pasien, kader TB di lingkungan setempat, serta petugas Puskesmas. Hingga tahun 2025, tercatat 1.118 warga Kota Pontianak telah terkonfirmasi positif TB dan tengah menjalani pemantauan intensif.

“Jumlah ini tersebar di berbagai kecamatan, dan ke depan kami akan meluaskan skrining ke wilayah lainnya juga,” kata Saptiko.

Ia juga menekankan bahwa seluruh proses pemeriksaan hingga pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat tanpa beban biaya.

“Semua layanan dari deteksi awal hingga pengobatan itu gratis. Tingkat kesembuhannya bisa mencapai 95 persen asal obat dikonsumsi secara teratur,” tegasnya.

Pemkot berharap, dengan deteksi dini dan pengobatan menyeluruh yang bebas biaya, angka penularan TB di Pontianak dapat ditekan dan masyarakat hidup lebih sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *