RADARKHATULISTIWA- Di sebuah desa pesisir bernama Pelapis, yang terletak di Kabupaten Kayong Utara dan akrab dengan suara deburan ombak serta kehidupan para nelayan, tumbuh generasi muda yang menyimpan harapan besar untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang tertinggi.
Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara bekerja sama dengan PT Dharma Inti Bersama (DIB), pengelola Kawasan Industri Pulau Penebang (KIPP), meluncurkan program beasiswa khusus bagi pemuda dan pemudi asal Desa Pelapis.
Program ini tak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membuka akses pendidikan tinggi bagi masyarakat desa.
Setiap mahasiswa yang lolos seleksi akan memperoleh bantuan biaya kuliah setiap semester serta tunjangan tempat tinggal (kos) tahunan selama delapan semester atau empat tahun masa studi.
Pada tahap pertama, terdapat 15 mahasiswa asal Desa Pelapis yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Kota Pontianak dan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang berhasil memperoleh beasiswa untuk jenjang Sarjana (S1).
Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Kayong Utara, Amru Chanwari, dalam sebuah acara resmi yang berlangsung di Pontianak pada Jumat, 19 September 2025.
Salah satu penerima beasiswa, Claudia, yang kini menempuh studi di Program Studi Biologi Universitas OSO, menyampaikan rasa syukurnya.
Ia mengatakan bahwa beasiswa ini sangat meringankan beban ekonomi dan memotivasinya untuk terus belajar demi meraih cita-cita.
“Saya sangat berterima kasih kepada PT DIB yang telah memberikan kami kesempatan ini. Beasiswa ini membuka jalan bagi saya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Saya berharap bisa menyelesaikan studi dengan baik dan berkembang sesuai bidang yang saya pilih,” ujar Claudia.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Amru Chanwari mengimbau agar para penerima beasiswa dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya.
Ia juga berharap para lulusan nantinya kembali dan berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Kayong Utara, khususnya di Desa Pelapis.
Ia menegaskan, pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan masyarakat.
“Anak-anak Desa Pelapis harus punya kesempatan untuk berkembang, agar kelak mereka kembali membangun daerah ini dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki,” ujarnya.
Perwakilan manajemen PT DIB, Rasnius Pasaribu, menyampaikan beasiswa untuk mahasiswa asal Desa Pelapis termasuk dalam program tanggungjawab sosial perusahaan/corporate social responsibility (CSR) sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunanmanusia.
“Investasi terbesar bukanlah pada bangunan atau alat, melainkan pada manusia. Dengan beasiswa ini, kami ingin memastikan bahwa generasi muda Kayong Utara bisa kuliah tanpa beban biaya, lalu kembali menjadi cahaya bagi kampung halamannya,” katanya.
Melalui sinergi pemerintah daerah dan dunia usaha, program ini diharapkan menjadi titik balik. Anak-anak nelayan Desa Pelapis kini dapat menatap peluang lebih jauh: ruang kelas, laboratorium, bahkan peluang studi ke luar negeri.
Dan ketika mereka kembali, mereka bisa menjadi agen perubahan yang membawa harapan baru bagi Kayong Utara.
Selain program beasiswa, DIB secara konsisten telah menghadirkan berbagai program CSR di Desa Pelapis.
Mulai dari bantuan sembako, pemberian makanan tambahan untuk bayi, layanan kesehatan rutin melalui DIB Care, hingga dukungan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat pesisir melalui pelatihan teknologi penangkapan ikan, budidaya perikanan, dan pengolahan hasil laut.
Serangkaian inisiatif ini menjadi bukti nyata komitmen DIB untuk tumbuh bersama masyarakat, bukan hanya membangun industri, tetapi juga terus bergandengan bersama Pemerintah Kabupaten untuk menumbuhkan kesejahteraan di akar kehidupan Desa Pelapis.
