RADARKHATULISTIWA- Semangat menjaga keberagaman dan mempererat persatuan terus digaungkan di Kalimantan Barat. Hal ini terlihat dalam momentum penting pelantikan pengurus baru Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar yang berlangsung meriah dan penuh makna.
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, secara resmi dilantik sebagai Pembina IKBM Kalbar dalam acara halal bihalal dan pelantikan pengurus baru yang digelar di Pendopo Gubernur Kalbar pada Kamis, 24 April 2025. Pelantikan ini menjadi simbol penting dukungan pemerintah terhadap penguatan organisasi masyarakat berbasis kedaerahan yang berperan aktif dalam pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur Norsan menekankan pentingnya menjaga persatuan antar suku dan etnis di Kalimantan Barat sebagai kunci untuk mencapai kemajuan bersama. Ia menyebut bahwa Koalisi Merah Putih, yang kini terdiri dari 24 suku di wilayah Kalbar, adalah kekuatan besar yang harus terus dijaga, dikonsolidasikan, dan digerakkan demi kepentingan bangsa.
“Kita harus bersatu padu dan berdedikasi untuk negara. KBM harus jadi motor penggerak kontribusi nyata untuk bangsa,” tegas Norsan di hadapan hadirin.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai pembina IKBM dan menyatakan komitmennya untuk mendukung masyarakat Madura serta seluruh elemen masyarakat Kalimantan Barat tanpa terkecuali.
Acara tersebut juga diwarnai dengan respons tegas Gubernur Norsan terhadap kasus kekerasan yang menimpa seorang warga bernama Pak Ahmad, yang menjadi korban penyiraman air keras. Ia meminta aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti kasus tersebut dengan cepat dan tanpa toleransi.
“Ini soal keadilan. Hukum harus ditegakkan tanpa kompromi,” ujar Norsan dengan nada serius.
Tak hanya soal hukum, Norsan juga memberikan perhatian terhadap permintaan rehabilitasi Rumah Adat Madura yang berada di Selat Panjang. Ia menyatakan dukungan penuhnya untuk perbaikan rumah adat tersebut, bahkan menyebut akan mengupayakan bantuan melalui sektor pertanian sebagai bentuk konkret perhatian pemerintah.
Di akhir pidatonya, Gubernur Norsan mengapresiasi peran aktif masyarakat Madura dalam berbagai bidang kehidupan di Kalbar, mulai dari ekonomi, sosial, hingga kebudayaan. Ia menegaskan bahwa pembangunan di Kalimantan Barat tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus melibatkan seluruh elemen masyarakat dari berbagai latar belakang.
“Dengan kekuatan 24 suku yang tergabung, Kalimantan Barat akan kita bangun bersama – adil, kuat, dan sejahtera,” pungkasnya, menutup acara dengan semangat persatuan. (*)
