LDII Kalbar Dorong Deteksi Dini dan Aktifkan Siskamling untuk Jaga Keamanan Sosial

DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Kalimantan Barat menggelar konsolidasi organisasi yang berlangsung di Aula Pesantren Al Muqorrobun, Kota Pontianak, pada Minggu, 21 September 2025.

RADARKHATULISTIWA – Dalam upaya memperkuat ketahanan sosial dan keamanan di tengah dinamika kehidupan masyarakat, DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Kalimantan Barat menggelar konsolidasi organisasi yang berlangsung di Aula Pesantren Al Muqorrobun, Kota Pontianak, pada Minggu, 21 September 2025.

Acara ini menjadi momentum penting bagi LDII Kalbar untuk menyatukan visi dan langkah strategis dalam menjawab tantangan sosial, keagamaan, dan kebangsaan yang semakin kompleks.

Dalam forum tersebut, Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto, mengajak seluruh warga LDII serta masyarakat luas agar lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar dengan menguatkan kemampuan deteksi dini terhadap potensi konflik.

“Kehidupan sosial kita terus mengalami perubahan. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepekaan terhadap situasi sekitar. Deteksi dini harus kita lakukan bersama agar potensi permasalahan bisa segera teridentifikasi sebelum berkembang menjadi konflik yang lebih besar,” tegas Susanto dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa tanggung jawab untuk menjaga ketenteraman bukan hanya berada di pundak aparat keamanan saja, namun merupakan kewajiban bersama, termasuk masyarakat umum dan organisasi kemasyarakatan seperti LDII.

“Kami dari LDII mendorong setiap warga untuk menjadi pribadi yang peka, peduli, dan siap menjaga kondusivitas di lingkungan keluarga, organisasi, dan masyarakat,” tambahnya.

Susanto juga menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan melalui program Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling), sejalan dengan arahan pemerintah pusat.

Hal ini merujuk pada terbitnya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 300.1.4/e.1/BAK tertanggal 3 September 2025, yang menyerukan pengaktifan kembali siskamling sebagai langkah preventif terhadap gangguan keamanan dan ketertiban.

“Edaran dari Mendagri tersebut merupakan panggilan bagi kita semua untuk kembali menghidupkan siskamling. Warga LDII harus mendukung penuh kebijakan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap keamanan bersama,” kata Susanto.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari penguatan sinergi antara LDII dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas daerah dan membangun peradaban yang aman, damai, dan harmonis.

Selain itu, Susanto menekankan pentingnya sinergi antara LDII, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat untuk memperkokoh ketahanan sosial di Kalbar.

“LDII siap berkontribusi aktif bersama pemerintah dan seluruh komponen bangsa. Deteksi dini harus menjadi gerakan bersama agar Kalbar tetap aman, damai, dan kondusif,” pungkasnya.

DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Kalimantan Barat menggelar konsolidasi organisasi yang berlangsung di Aula Pesantren Al Muqorrobun, Kota Pontianak, pada Minggu, 21 September 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *